Jumat, 20 Mei 2011

PEREKONOMIAN INDONESIA SELAMA 2010

PEREKONOMIAN INDONESIA SELAMA 2010


2010 menjadi tahun yang sangat penting bagi Indonesia. Terpilihnya presiden baru, menandakan era baru dalam pemerintahan Indonesia. Keberhasilan Indonesia lepas dari jeratan krisis financial global, hingga mampu menjadi satu dari dua negara Asia yang mencatatkan pertumbuhan ekonomi positif di tahun 2009, membangkitkan optimisme di awal tahun 2010. Optimisme perekonomian ini yang sepatutnya dipertahankan oleh pemerintahan SBY dan menjadi landasan pembangunan di tahun 2010.
Secara umum, perekonomian Indonesia pada tahun 2010 menunjukkan prestasi yang cukup baik. Sebagai negara yang mampu mencapai pertumbuhan positif selama masa krisis finansial global, Indonesia semakin mendapat kepercayaan di mata dunia Internasional. Hal ini terbukti dari meningkatnya peringkat Indonesia pada Global Competitiveness Index 2010-2011 yang dikeluarkan oleh World Economic Forum. Indonesia berhasil meraih peringkat 44, naik 10 peringkat dibandingkan pada tahun 2009. Peringkat layak investasi Indonesia menurut S&P juga mengalami peningkatan dari BB menjadi BBB. Kenaikan peringkat layak investasi ini menunjukkan semakin dipercayanya pasar modal Indonesia di mata global.
Indonesia juga mengambil keuntungan dari krisis ekonomi yang dialami oleh negara-negara uni eropa. Krisis tersebut menyebabkan adanya perpindahan aliran dana ke emerging market seperti Indonesia. Menurut data World Bank, total dana global yang hijrah ke emerging market hingga bulan oktober mencapai US$ 403 Miliar. Wajar apabila, ada sebagian dari dana global tersebut (US$ 15,7 miliar pada tiga triwulan pertama) yang mampir membanjiri pasar modal Indonesia. Banjir bandang dana global ini sukses mendongkrang IHSG mencapai di atas 3700. Diperkirakan akan terus meningkat pada tahun depan. Melonjaknya IHSG ini dikhawatirkan akan menyebabkan kerentanan apabila terjadi capital flight dari dana-dana asing tersebut. Kekhwatiran ini coba di atasi oleh pemerintah dengan terus mengkokohkan cadangan devisa. Hingga akhir November, cadangan devisa Indonesia sukses menembus angka US$ 92,759 Miliar atau sebesar 6,96 bulan impor dan pembayaran ULN pemerintah (BI, 2010). Dengan besarnya cadangan devisa yang dipunya oleh Indonesia, nampaknya perekonomian Indonesia masih akan stabil hingga tahun depan.

Perbaikan Infrastruktur
Perbaikan infrastruktur menjadi kunci pertumbuhan ekonomi Indonesia kedepan. Kondisi infrastruktur Indonesia saat ini masih sangat menyedihkan. Global Competitivness report menempatkan kualitas infrastruktur Indoneisa pada peringkat 82, jauh tertinggal oleh negara-negara di kawasan Asia Tenggara seperti Brunei Darussalam (52), Malaysia (30), Thailand (35), dan Sinagpura (5). Hal ini menjadi pekerjaan rumah besar untuk pemerintah Indonesia.
Salah satu solusi untuk menyelesaikan permasalahan infrastruktur Indonesia adalah dengan menggunakan skema PPP (public private partnership) dalam pembiayaan infrastruktur. Mekanisme PPP atau di Indonesia disebut KPS (kerjasama pemerintah swasta) adalah mekanisme kerjasama jangka panjang antara pemerintah dan swasta dalam menjalankan proyek infrstruktur. Menurut Yong (2010) mekanisme PPP membantu pemerintah dalam mempercepat pembangunan infrastruktur. Selama ini pemerintah mengalami budget constrain ketika ingin mengembangkan infrastruktur. Melalui mekanisme PPP, pemerintah akan mendapat bantuan pendanaan dan pembagian resiko bersama pihak swasta. Di Indonesia, PPP sudah mulai banyak digunakan. Setidaknya sudah ada 70 proyek infrastruktur yang sudah beroperasi yang memakai mekanisme PPP. Dengan semakin banyaknya proyek dengan mekanisme PPP, diharapkan akselerasi pertumbuhan infrastruktur Indonesia akan semakin cepat.





Kualitas pertumbuhan ekonomi
Kualitas pertumbuhan ekonomi Indonesia saat ini masih rendah. Pertumbuhan ekonomi Indonesia memang cukup tinggi, akan tetapi efek masyarakatnya terlalu rendah. Setap satu persen pertumbuhan ekonomi Indonesia hanya menyerap 250 ribu tenaga kerja baru. Hal ini yang menyebabkan masih tingginya tingkat pengangguran. Selain itu, pertumbuhan ekonomi Indonesia masih bergantung pada sektor non-tradable, yang notabane nya penyerapan tenaga kerjanya kecil. Pada kwartal IV 2010, pertumbuhan sektor pengangkutan dan komunikasi mencapai 13,6%. Bandingkan dengan pertumbuhan sektor pertanian yang merangkak pada angka 1,6%, padahal mayoritas masyarakat Indonesia bekerja pada sektor pertanian. Pertumbuhan sektor tradable, seperti industri dan pertambangan justru stagnan pada level dibawah 5%. Hal ini berbanding terbalik dengan pertumbuhan sektor non-tradable yang mencapai di atas 6%. Jika melihat data-data tersebut, wajar apabila tingkat pengangguran dan kemiskinan Indonesia masih sangatlah tinggi. Sektor perekonomian Indonesia yang tumbuh hanyalah sektor yang cenderung padat modal bukan padat karya.

INFLASI DAN KAITANNYA DENGAN PEREKONOMIAN INDONESIA


INFLASI DAN KAITANNYA

DENGAN PEREKONOMIAN INDONESIA



Inflasi dan perekonomian Indonesia saling berkaitan. Karena Apabila tingkat inflasi tinggi, sudah dipastikan bahwa akan memengaruhi pertumbuhan ekonomi, dimana perekonomian Indonesia akan berjalan dengan lambat.
Inflasi di Indonesia diumpamakan seperti suatu penyakit menahun dan sudah berakar di sejarah. Tingkat inflasi pada beberapa negara tetangga kita seperti malaysia dan kamboja jauh lebih rendah. Sedangkan tingkat Inflasi di Indonesia cukup tinggi . Pada era pemerintahan Presiden soekarno , karena kebijakan fiskal dan moneter sama sekali tidak prudent yaitu dengan cara mencetak uang sebanyak banyaknya . Sedangkan pada cera pemerintahan presiden soeharto pemerintah berusaha menekan inflasi akan tetapi tidak bisa di bawah 10 persen. Dalam setahun rata-rata, hal itu oleh karena lain disebabkan oleh Bank Indonesia yang masih mempunyai misi ganda,yaitu sebagai agent of development, yang bisa mengucurkan kredit likuiditas tanpa batas.
Barulah di zaman reformasi ini , dimulai pada era pemerintahan Presiden Habibie fungsi Bank Indonesia mengutamakan penjagaan nilai rupiah. Tetapi karena sejarah dan karena cara fikir masyarakat yang kurang berkembang maka masih terjadi dengan jumlah sekitar 5 % setiap tahunnya.
Tanda-tanda perekonomian mulai mengalami penurunan adalah ditahun 1997 dimana pada masa itulah awal terjadinya krisis. Saat itu pertumbuhan ekonomi Indonesia hanya berkisar pada level 4.7 %, sangat rendah dibandingkan tahun sebelumnya yang 7,8 %. Kondisi keamanan yang belum kondusif juga sangat memengaruhi keadaan investasi di Indonesia . Mungkin hal itulah yang terus diperhatikan oleh pemerintah. Hal ini sangat berhubungan dengan aktivitas kegiatan ekonomi yang berdampak pada penerimaan negara serta pertumbuhan ekonominya. Adanya peningkatan pertumbuhan ekonomi yang diharapkan akan menjanjikan harapan bagi perbaikan kondisi ekonomi dimasa mendatang. Bagi Indonesia, dengan meningkatnya pertumbuhan ekonomi maka harapan meningkatnya pendapatan nasional (GNP), pendapatan persaingan kapita akan semakin meningkat, tingkat inflasi dapat ditekan, suku bunga akan berada pada tingkat wajar dan semakin bergairahnya modal bagi dalam negeri maupun luar negeri.
Namun semua itu bisa terwujud apabila kondisi keamanan dalam negeri benar-benar telah kondusif. Kebijakan pemerintah saat ini sedang fokus dalam hal pemberantasan terorisme sebagai upaya unutk membantu pemulihan kondisi perekonomian indonesia yang mulai turun semenjak tindak terorisme di Indonesia merajalela. Pertumbuhan ekonomi yang merupakan salah satu indikator makro ekonomi menggambarkan kinerja perekonomian suatu negara akan menjadi prioritas utama bila ingin menunjukkan kepada pihak lain bahwa aktivitas ekonomi sedang berlangsung dengan baik pada negaranya.

KEBIJAKAN EKONOMI MAKRO


Kebijakan Ekonomi Makro Di Indonesia

 

Permasalahan perekonomian dalam suatu negara sangat beraneka ragam diantaranya laju Inflasi , pengangguran,pertumbuhan ekonomi dll. Dan Untuk mengatasi masalah – masalah tersebut pemerintah diharuskan unutk melakukan kebijakan – kebijakan, yaitu : 



 
1. Kebijakan Fiskal
Kebijakan fiskal merupakan suatu kebijakan yang mengatur tentang penerimaan dan pengeluaran negara. Mengatur Sumber-sumber penerimaan negara antara lain dan pajak, penerimaan bukan pajak serta bantuan/pinjaman dan luar negeri. Selain itu, pengeluaran dibagi menjadi dua kelompok besar yakni pengeluaran yang bersifat rutin seperti membayar gaji pegawai, belanja barang serta pengeluaran yang bersifat pembangunan. Dengan demikian, kebijakan fiskal merupakan kebijakan pengelolaan keuangan negara dan terbatas pada sumber-sumber penerimaan dan alokasi pengeluaran negara yang tercantum dalam APBN.
2. Kebijakan Moneter
kebijakan Moneter yaitu sebuah kebijakan yang Berdasar pada Undang-Undang Republik Indonesia No 23 Tahun 1999 tentang Bank Indonesia, Bab 1 Pasal 10 yang dimaksud dengan
Kebijakan Moneter adalah kebijakan yang ditetapkan dan dilaksanakan oleh Bank Indonesia untuk mencapai dan memelihara kestabilan nilai rupiah yang dilakukan antara lain melalui pengendalian jumlah uang beredar dan atau suku bunga.
Beberapa kebijakan fiskal dan moneter yang diambil pemerintah pada saat krisis untuk merespons anjloknya nilai rupiah adalah sebagai berikut :
    * Kontraksi rupiah secara besar-besaran melalui kebijakan fiskal (APBN) dengan cara menekan pengeluaran dan menunda pembayaran-pembayaran yang tidak mendesak.* Bank Indonesia meningkatkan suku bunga, sehingga suku bunga SBI (Sertifikat Bank Indonesia) mencapai 70% dengan maksud membatasi ekspansi kredit perbankan dan menarik uang yang beredar dan sistim perbankan yang dikonversikan ke dalam SBI pada Bank Indonesia.* Bank Indonesia melakukan intervensi pasar dengan menjual dollar pada saat diperlukan jika rupiah menunjukkan tanda-tanda yang benar-benar mengkhawatirkan.
    * Pembatalan dan penundaan berbagai mega proyek pemerintah guna memperketat pengeluaran melalui APBN serta mengurangi laju impor barang agar cadangan devisa tidak semakin terkuras. Demikian pula pihak swasta dihimbau untuk menunda berbagai proyek yang bernilai besar agar impor dapat dikurangi guna menolong cadangan devisa nasional


Dampak Yang Ditimbulkan Oleh Inflasi


Dampak Yang Ditimbulkan Oleh Inflasi


Inflasi tidak selalu menjadi dampak yang buruk bagi perekonomian. Inflasi yang terkendali justru dapat menjadi suatu dorongan untuk meningkatkan kegiatan perekonomian. Berikut ini adalah akibat-akibat yang ditimbulkan Inflasi terhadap kegiatan ekonomi masyarakat.









Dampak Inflasi terhadap perekonomian Indonesia. 
 
1. Dampak Inflasi terhadap Pendapatan

 Inflasi dapat menyebabkan perubahan pendapatan masyarakat. Perubahan dapat bersifat menguntungkan atau merugikan. Pada beberapa kondisi (kondisi infasi lunak), inflasi dapat menjadi suatu pendorong dalam parkembangan ekonomi. Inflasi dapat mendorong para pengusaha untuk memperluas produksinya. Dengan demikian, akan tumbuh kesempatan kerja baru sekaligus bertambahnya pendapatan seseorang. Namun, bagi masyarakat yang berpenghasilan tetap, Inflasi akan menyebabkan mereka mengalami kerugian karena penghasilan yang tetap itu jika ditukarkan dengan barang dan jasa akan semakin sedikit. Untuk lebih jelasnya, perhatikan ilustrasi berikut! Sebelum infiasi, orang yang menerima penghasilan Rp 100.000 dapat membeli 100 kg beras seharga Rp 1000,00 per kg. Karna inflasi, maka harga beras yang semula naik, menjadi Rp 1.250,00 per kg. Oleh karena nilai beli uang Rp 100.000,00 jika ditukarkan dengan beras kini hanya menjadi 80 kg. Dari ilustrasi tersebut, diketahui ada penurunan nilai tukar sebesar 20 kg (100 kg — 80 kg). Sebaliknya, orang yang berutang akan beruntung. Anggaplah seorang petani mempunyai utang Rp100.000,00. Sebelum Inflasi, petani itu harus menjual beras 100 kg untuk membayar utangnya. Tetapi setelah inflasi harga beras menjadi Rp 1.250,00 per kg, sehingga petani tersebut cukup menjual 80 kg untuk membayar utangnnya sebesar Rp 100.000,00.

2.Dampak inflasi terhadap ekspor



Pada keadaan Inflasi, daya saing untuk barang ekspor berkurang. Berkurangnya daya saing terjadi karena harga barang ekspor yang semakin mahal yang tidak diimbangi dengan kanaikan taraf kualitasnya. Hal itu dapat menyulitkan para eksportir dan negara. Dan negara pun mengalami kerugian karena daya saing barang ekspor berkurang, yang mengakibatkan jumlah penjualan berkurang. Dan jumlah Devisa yang diperoleh oleh negara juga semakin kecil.


3.Dampak Inflasi terhadap Minat Orang untuk Menabung





Pada masa Inflasi minat orang untuk menabung menjadi berkurang. Karena pada saat inflasi itu kebanyakan nilai bunga menjadi semakin turun. Dan orang orang akan memilih uangnya agar digunakan dalam investasi.

Kamis, 19 Mei 2011

PENGARUH KENAIKAN BBM TERHADAP PEREKONOMIAN INDONESIA

PENGARUH KENAIKAN BBM
TERHADAP PEREKONOMIAN INDONESIA


Ada indikasi terhadap penyelewengan – penyelewengan dalam pendistribusian bahan bakar minyak. Di beberapa tempat bahkan muncul spekulasi akan kenaikan harga BBM jadi mereka melakukan penimbunan BBM agar dapat dijual dengan harga tinggi pada saat harga BBM itu naik.
Padahal untuk saat ini tidak aka nada kenaikan untuk BBm bersubsidi yang ada adalah pengurangan BBm bersubsidi itu sendiri maupun kenaikan harga pada sector BBm yang tidak bersubsidi. Pemerintah pun menunda waktu pelaksanaan program BBm bersubsidi yang pernah dicanangkan bahwa BBm bersubsidi haanya akan di berikan terhadap kendaraan kendaraan tertentu.
Hal ini sedikit banya mempengaruhi perekonomian Indonesia karena dengan adanya penimbunan BBm tersebut masyarakat mengalami kesulitan untuk mendapatkan BBM. Dan kelangkaan itu sengat berpengaruh terhadap harga BBM di pasaran.hal ini pulalah ( harga BBM ) yang mempengaruhi sebagian besar harga komoditas.
Karena harga BBM naik maka biaya pengangkutan juga akan naik, dan bila harga pengangkutan naik maka harga kebutuhan bahan pokok juga akan naik, dan bila harga kebutuhan pokok naik maka daya beli masyarakat terhadap suatu barang akan menurun.
Daya beli masyarakat yang menurun tentu dapat mempengaruhi pendapatan nasional Indonesia. Dan oleh karena itu pemerintah diharapkan untuk lebih untuk melakukan pengawasan yang ketat terhadap sepukaln BBM, karena hanya dengan spekulasi harga BBM yang akan naik, “ hanya spekulasi “ hal itu dapat sangat mempengaruhi perekonomian Indonesia.
Bahkan hanya karena spekulan ini, Indonesia pernah mengalami deficit sekitar 0.6 % di tahun 2010 lalu. Diharapkan tahun ini tidak akan terjadi kenikan BBM lagi. Karena dikhawatirkan jika harga BBm naik maka tingkat Inflasi Indonesia juga akan naik. Dan jika peraturan BBm bersubsidi telah diterapkan maka diperkirakan target inflasi pemerintah sebesar 5 plus minus 1% akan sulit tercapai.








PROSPEK POSITIF YANG DITAWARKAN EKONOMI INDONESIA TERHADAP PARA INVESTOR

PROSPEK POSITIF
YANG DITAWARKAN EKONOMI INDONESIA
TERHADAP PARA INVESTOR


Perekonomian Indonesia saat ini menunjukka pertumbuhan yang cukup tinggi dan merupakan prospek yang bagus bagi para investor asing. Hal itu diperkuat dukungan Sumber daya Manusia produktif yang sangat besar dan dominasi pasar kelas menengah.
Dari segi ekonomi makro , lembaga pemeringkat kredt internasional menempatkan peringkat hutang jangka panjang Indonesia dalam mata uang asing di posisi BB dan BB+ dengan outlook positif atau stabil. Peringkat tersebut diperkirakan akan menigkat pada tahun depan menuju Indonesia Investment grade.
Indonesia juga terus mengontrol laju inflasi serta deficit fiscal. Seiring denagn itu arus modal dari pihak asing yang masuk juga menjadi semakin deras. Indonesia memiliki tingkat pertumbuhan yang bagus, inflasi yang terus menurun, daya beli penduduk yang meningkat dan nilai tukar rupiah yang semakin menguat.
Lebih jauh lagi Indonesia memiliki kelebihan yaitu jumlah penduduknya yang merupakan posisi ke empat terbesar di dunia. Dengan posisi tersebut Indonesia tentu memiliki persediaan tenaga kerja yang melimpah melebihi kondisi Negara lainnya.
Dengan jumlah usia produktif yang cukup besar di Indonesia tentu ia mempunyai banyak tenaga kerja dan pasar bagi konsumen. Selain itu, kelas menengah di Indonesia saat ini berjumlah sekitar 20 juta – 25 juta jiwa bahkan lebih besar dari jumlah penduduk satu benua Australia.
Hal ini menjadikan Indonesia berpeluang Melakukan kerjasama dengan Negara – Negara yang memiliki jumlah tenaga kerja terbatas seperti Singapura dan Jepang. Bukan hanya tenaga kerja yang dibutuhkan oleh Negara mereka. Tetapi Negara mereka juga sangat membutuhkan pasar dan bahan mentah Indonesia.
Perekonomian Indonesia juga semakin tumbuh yang juga diperkuat oleh kerja sama dengan beberapa Negara asing.

Senin, 16 Mei 2011

PENGELUARAN MUBAZIR PEMERINTAH DKI JAKARTA


    PENGELUARAN MUBAZIR PEMERINTAH DKI JAKARTA



Berdasarkan data dari kementrian Perumahan Rakyat, Rumah susun hunian sewa di wilayah DKI Jakarta pada tahun 2004 – 2011 yang belum terhuni tercatat sebanyak 4.068 unit. Rumah tersebut terdiri atas 41 twinblock atau 82 menara.
Apabila rumah susun itu dibiarkan terlantar, berarti dana yang tidak termanfaatkan atau mubazir mencapai triliunan rupiah. Kerugian itu dapat dihitung dari biaya pembangunan. Jika pembangunan per blok mencapai Rp. 17 Milyar, diperkirakan uang yang mubazir mencapai Rp. 1,394 Triliun. Kerugian bias juga dihitung dari biaya sewa yang seharusnya bisa di dapatkan jika di tempati. Biaya sewa per unit rumah susun adalah Rp. 300.000 per bulan. Jika yang belum dihuni 4.086 unit berarti uang yang melayang adalah Rp. 1,225 miliar per bulan atau Rp. 14,709 miliar per tahun. Padahal rumah susun tersebut sudah terlantar selama 2 – 5 tahun.
Adanya ribuan rumah susun yang terlantar di karenakan tidak adanya perencanaan dan tanggung jawab yang jelas dari pihak pemerintah. Juga tidak ada kesinambungan, koordinasi, dan master plan dari pemerintah. Terbengkalainya rusun sewa berasal dari tidak jelasnya sasaran. Jika pengembang mambangun proyek untuk pihak swasta ( apartement ) mereka memastikan terlebih dahulu dengan jelas pembeli. Sangat berbeda dengan rusunawa proyek tersebut dibuat karena anggarannya dahulu, lalu dibangun, tidak jelas orientasi calon penghuninya
Kalaupun kemungkinan calon penghuninya ada rumah susun sewa tersebut dibangun di tempat yang tidak disukai pasaran. Mungkin orang butuh rusun tersebut tetapi mereka menjadi tidak tertarik karena tidak adanya sinkronisasi yang dikucurkan unutk pembangunan rusun dengan dana untuk air, listrik, dan infrastruktur. Akibatnya rusun terbangun tetapi air dan listrik belum masuk atau aksesnya jauh dari mana – mana. Alangkah baiknya jika rusunawa – rusunawa yang terlantar itu di pruntukkan unutk para abri, polisi dab para PNS. Mereka dapat mengambil anggaran dari POLRI unutk menambah sarana dan prasara dan juga para anggota polri dan PNS tersebut dapat membayar sewa yang dipotong dari gaji mereka.









MENINGKATNYA INVESTASI DI TENGAH KENAIKAN HARGA


MENINGKATNYA INVESTASI
DI TENGAH KENAIKAN HARGA






Pasokan yang ketat pada pasar kayu dan hasil hutan lainnya pada tingkat internasional mengalami peningkatan. Hal ini justru menambah nilai investasi di indonesia  karena manjadi sebuah peluang bisnis pada sektor perhutanan indonesia dan hal ini secara tidak langsung berpengaruh  dalam peningkatan produksi dan memperluas kapasitas pabrik. 
pertumbuhan ekonomi dan pemulihan akibat bencana ( Tsunami di jepang ) membuat kebutuhan kayu internasional meningkat. dan investor diharapkan dapat memanfaatkan hal ini secara sebaik - baiknya.
Kementrian kehutanan pun berharap pertumbuhan bisnis kehutanan menjadi sebuah dampak positif kepada kenaikan penerimaan devisa negara. dan kementrian kehutanan sendiri mendapat target penerimaan yang cukup besar yaitu sekitar Rp. 2.94 T.
Sampai februari tahun ini, realisasi PNBP ( Penerimaan Negara Bukan Pajak ) yang berasal dari sektor perhutanan  antara lain, dari dana Reboisasi sudah mencapau Rp. 263,7 M ( sekitar 20.6 persen dari target ) dan provinsi sumber daya hutan ( PSDH ) mencapai Rp. 461.3 M ( 15,69 % ).
adapun hutang dana pengeluaraan Kementrian Kehutanan  yang terjadi selama periode tahun 1999-2000 sudah mencapai Rp. 1 T. dan hingga tahun ini sebanyak 28 perusahaan hutan tanaman industri telah melunasi pinjamannya sekitar Rp. 907.9 M.
Dan sebanyak 36 perusahaan HTI sudah mendapat persetujuanpenjadwalan ulang pembayaran hutang dan 28 perusahaan lain mesih tetap terus mencicil hutangnya. 
Sejumlah perusahaan HTI yang meminjam dana reboisasi, yang dipungut dari hasil penebangan kayu alam dengan dlih unutk mengembangkan hutan tanaman industri tetapi dalam perjalannya mengalami krisis moral yaitu para pengusaha buaknnya melanjutkan unutk mendirikan sebuah perusahaan HTI mereka justru malah membangun usaha pada sektor lain misal properti.
Sementara itu, pasokan yang ketat saat permintaan naik membuat harga kayu lapis meningkat tajam. hal ini membuka peluang industri kehutanan nasional  unutk memanfaatkam momentum yang sangat baik unutk investasi ini.
misalkan saat ini harga kayu lapis indonesia berukuran 3 x 6 kaki di jepang mencapai 900 dollar AS. dan di amerika Serikat sendiri harganya mencapai 700 dollar AS.
dua bulan lalu sebelum tragedi tsunami di jepang melanda harga kayu lapis indonesia belum mencapai setinggi ini. dan saat ini merupakan momentum yang paling tepat bagi investasi di industri kayu nasional.